SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Menjelang musim kemarau 2023, Satuan Tugas Karhutla Kepulauan Meranti mulai menggelar rangkaian antisipasi mengingat satu titik api sempat terpantau pada pekan lalu. 

Seperti penetapan status siaga, hingga menggelar apel persiapan personel gabungan hingga kelengkapan seluruh alat pendukung yang dipimpin Bupati yang juga Ketua Satgas, H Muhammad Adil,  Rabu (1/3).

Bupati menerangkan bentuk dari rangkaian antisipasi bencana itu, karena Kepulauan Meranti masuk dalam wilayah rentan. Untuk itu hendaknya seluruh elemen dan stakeholder  dituntut siap siaga dalam mengahadapi dan menanggulangi.

"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo tentang pengendalian karhutla. Prioritas utama adalah pencegahan melalui sosialisasi, deteksi dini, monitoring areal rawan hotspot oleh seluruh pihak," ujar bupati.

Seluruh pihak wajib mengedukasi dan mencari solusi yang permanen agar upaya atau kesempatan pembukaan lahan tidak lagi menggunakan metode membakar.

"Jangan biarkan api membesar, harus tanggap dan jangan terlambat sehingga api sulit dikendalikan. Begitu juga langkah penegakan hukum dilakukan tanpa kompromi, berikan sanksi yang tegas sehingga ada efek jera," ujarnya.

Karena dari data yang diterima melalui BMKG, prakiraan musim kemarau yang terjadi tahun 2023 lebih kering bila dibandingkan dengan musim kemarau tiga tahun sebelumnya.

"Puncak musim kemarau diprakirakan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2023. Untuk itu perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi karhutla di Kabupaten Kepulauan Meranti," ujarnya.(wir)